Sabtu, 11 Juni 2011

Makula Wisata Permandian Air Panas Tana Toraja


MATA air panas Makula telah diolah menjadi obyek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing. Tak lengkap bila tak ke Makula. Nyaman sekali mandi air panas alam di tengah suhu Toraja yang dingin.
Makula terletak di Sangalla, sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Terdapat tiga sumber air panas di Makula yang letaknya saling berdekatan. Di sekitar mata air itu, berdiri beberapa rumah peristirahatan. Pengelolanya sengaja menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari sumbernya. Sambil menikmati keindahan alam di Sangalla, wisatawan dapat berendam air hangat sepuasnya.

Air panas itu muncul dari batu gamping dan batu pasir yang mendominasi struktur tanah Sangalla. Temperatur tertinggi air itu 43,6 derajat celcius pada temperatur udara 22,1 derajat celcius. Sumber panas diperkirakan berasal dari kantung magma di bawah Bukit Kaero. Energi panas merambat melalui bebatuan.

Wisata pemandian air panas (hangat) Makula dapat dicapai dari Rantepao maupun Makale dengan kendaraan pribadi atau fasilitas mobil yang disediakan hotel.

Kamis, 09 Juni 2011

Tilanga Wisata Permandian Tana Toraja


TILANGA adalah sebuah kolam alami yang jauh dari hingar bingar kota. Terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun, lengkap dengan bunyi-bunyian alam. Sederhana, apa adanya. Tapi itulah daya tarik Tilanga. Sejuk dan menentramkan.

Pemandian alami Tilanga terletak di Desa Sarira, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia. Jaraknya sekitar 15 kilometer sebelah selatan kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara kota Makale.
 
 Pemandian ini adalah kolam alam dengan sumber mata air di dalamnya. Ukurannya cukup luas, sekitar 15 x 25 meter dengan kedalaman sekitar tiga hingga lima meter di bagian tertentu. Bentuknya cerukan pada cadas tidak beraturan. Sebagian kolam didominasi batu alam yang langsung menyambung dengan dinding batu disekelilingnya.

Di sekelilingnya, ada banyak pohon besar serta pohon pohon bambu yang menaungi air di pemandian. Sinar matahari hanya bisa menerobos sela sela dedaunan dan menciptakan bayang-bayang yang cantik. Menari-nari di permukaan air. Sesekali daun daun yang telah tua dan kering jatuh melayang di udara.

Yang unik dari obyek ini, belut berukuran selengan bagian bawah orang dewasa berenang dengan bebasnya. Tidak terganggu oleh manusia yang berada satu kolam dengan mereka. Boleh dicandai atau diberi makan. Tapi jangan ditangkap dan dibawa pergi. Penduduk asli di sana akan marah karena belut-belut itu dianggap sebagai binatang yang sakral.

imgres.jpeg

Tak jauh dari kolam, tersedia sebuah tempat ganti pakaian. Tapi, namanya juga pemandian alami, pengelolanya tidak menyediakan persewaan pakaian renang. Jika membawa pakaian ganti, nyebur saja langsung dan rasakan kesejukannya.

Obyek wisata Tilanga dapat dicapai dari Rantepao atau Makale dengan mobil pribadi atau kendaraan sewa fasilitas hotel. Wisatawan juga dapat naik angkutan umum (petepete) dari kedua kota tersebut. Namun harus melanjutkannya dengan berjalan kaki cukup jauh.